Sabtu, 28 Juli 2012

Upaya Meningkatkan Kedisiplinan Guru SDN 02 Botosari melalui Pembinaan Rutin



PENELITIAN TINDAKAN SEKOLAH

UPAYA MENINGKATKAN KEDISIPLINAN GURU
SD NEGERI 02 BOTOSARI MELALUI
PEMBINAAN RUTIN


OLEH
AHMAD ZAINUDIN, S. Pd.
19660801 199208 1 001


SD NEGERI 02 BOTOSARI


UPT PENDIDIKAN PANINGGARAN
KABUPATEN PEKALONGAN
2010
HALAMAN PENGESAHAN

1.             Judul Penelitian : 
“Upaya Meningkatkan Kedisiplinan Guru SD Negeri 02 Botosari Melalui Pembinaan Rutin”

2.             Peneliti               :
Nama                             : Ahmad Zainudin, S. Pd.
NIP                                : 19660801 199208 1 001
Pangkat/Golongan         : Penata Muda Tk. I / III D
Jabatan                           : Kepala Sekolah
Unit Kerja                      : SD Negeri 02 Botosari



Disetujui dan disahkan :
Tanggal : ..................  2010

Mengetahui,
Pembimbing                                                    Peneliti


FX. Sumarwan                                                Ahmad Zainudin, S. Pd.
NIP                                                                 NIP 19660801 199208 1 001

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah peneliti ucapkan kehadirat Allah SWT, sehingga peneliti dapat menyelesaikan Penelitian Tindakan Sekolah ini dengan baik dan lancar. Peneliti juga mengucapkan terima kasih kepada :
1.         Kepala UPT Pendidikan Paninggaran Kabupaten Pekalongan, bapak Mustofa, S. Pd.
2.         Pengawas TK/SD, bapak Taufik, S. Pd
3.         Bapak FX. Sumarwan, yang telah membimbing penelitian ini,
4.         Rekan  guru SD Negeri 02 Botosari, atas kerjasamanya dan masukannya dalam  penyempurnaan penyusunan  laporan penelitian tindakan sekolah ini.
Saran dan  kritik dari rekan guru dan pembaca penelitian tindakan sekolah ini senantiasa menjadi harapan peneliti.


Paninggaran, ...........................  2010
                                                                         Peneliti







M O T T O


Imajinasi bisa melihat apa yang mata tidak bisa lihat, bisa mendengar apa yang telinga tidak bisa dengar, bisa merasakan apa yang hati tidak bisa rasakan (PETER NIVIO Z.)

Jangan biarkan kesedihan dan kepahitan  menetesi ragaku. Jangan tumpahkan airmata kesengsaraan ditanganku. Jangan lukiskan garis kepedihan didahiku. Aku menyanyangimu  ketika aku hidup dan aku akan mencintaimu saat aku meninggal. (KAHLIL GIBRAN)



PERSEMBAHAN




Penelitian ini kupersembahkan kepada:
1.             Bunda tercinta
2.             Putri kecilku tersayang
3.             Teman-teman seperjuangan
4.             Pembaca yang budiman
ABSTRAK

Ahmad Zainudin, S. Pd. 2010. Upaya Meningkatkan Kedisiplinan Guru SD Negeri 02 Botosari melalui Pembinaan Rutin.
Kata Kunci: Kedisiplinan guru, Pembinaan rutin.
Tujuan Penelitian Tindakan Sekolah ini adalah untuk meningkatkan kedisiplinan guru di SD Negeri 02 Botosari. Disiplin kerja yang tinggi tidak muncul begitu saja tetapi merupakan suatu proses belajar yang terus menerus. Proses pembelajaran agar dapat efektif maka pemimpin yang merupakan agen pengubah perlu memperhatikan prinsip-prinsip konsisten, adil, bersikap positif, dan terbuka. Upaya menanamkan disiplin pada dasarnya adalah menanamkan nilai-nilai. Oleh karena itu, komunikasi terbuka dan pembinaan rutin adalah kuncinya. Dalam hal ini transparansi mengenai apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan, termasuk di dalamnya sangsi dan hadiah apabila guru memerlukan konsultasi terutama bila aturan-aturan dirasakan tidak memuaskan.









DAFTAR ISI

Halaman Judul ...............................................................................
i
Halaman Pengesahan ....................................................................
ii
Kata Pengantar ..............................................................................
iii
Motto ..............................................................................................
iv
Persembahan .................................................................................
v
Abstrak ...........................................................................................
vi
Daftar Isi .........................................................................................
vii
BAB I PENDAHULUAN

A
Latar Belakang ...................................................................
1
B
Langkah-Langkah Pemberian Pembinaan ........................
3
C
Identifikasi Masalah ...........................................................
4
D
Rumusan Masalah .............................................................
5
E
Tujuan Penelitian ...............................................................
5
F
Manfaat Penelitian ............................................................
5
BAB II KAJIAN PUSTAKA

A
Pengertian Disiplin .............................................................
7

1.         Disiplin Diri ..................................................................
8

2.         Disiplin Kelompok .......................................................
9
B
Kemampuan Kepala Sekolah ............................................
16
C
Pembinaan Rutin ...............................................................
17




BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A
Obyek Tindakan ................................................................
21
B
Setting Lokasi dan Subyek Penelitian ...............................
21
C
Waktu Penelitian ................................................................
22
D
Metode Pengumpulan Data ...............................................
23
E
Prosedur Penelitian Tindakan ............................................
24
BAB IV HASIL PENELITIAN

A
Setting Lokasi ....................................................................
28
B
Uraian Penelitian secara Umum-Keseluruhan ..................
30
C
Penjelasan Persiklus .........................................................
31
D
Proses Analisis Data .........................................................
36
E
Pembahasan .....................................................................
38
BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A
Simpulan ...........................................................................
40
B
Saran .................................................................................
40
Daftar Pustaka ...............................................................................
41

DAFTAR TABEL
Tabel 1 Daftar Nama Guru ........................................................ 
28
Tabel 2 Kategori Kedisiplinan Guru Prasiklus .............................
31
Tabel 3 Kategori Kedisiplinan Guru Siklus I ................................
34
Tabel 4 Kategori Kedisiplinan Guru Siklus II ................................
35
Tabel 5 Kategori Kedisiplinan Guru dari Prasiklus sampai Siklus II  ..
37

DAFTAR DIAGRAM
Diagram 1 Kategori Kedisiplinan Guru Siklus I ............................. 
21
Diagram 2 Kategori Kedisiplinan Guru Siklus II ............................. 
36
Diagram 3 Kategori Kedisiplinan Guru Prasiklus sampai Siklus II ....... 
38


DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Prosedur Penelitian Tindakan ........................................ 24
















BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
SD Negeri 02 Botosari adalah sebuah sekolah dasar yang ada dipegunungan, sepanjang mata melihat terlihat deretan bukit. Sekolah dasar ini terletak ditengah perkampungan, sehingga mudah dijangkau oleh peserta didik.
SD Negeri 02 Botosari memiliki lima ruang kelas dan satu kantor, di sekolah dasar ini terdapat tujuh  wiyata bakti yang terdiri dari 3 orang perempuan dan 5 orang laki-laki, PNS empat orang yang terdiri dari dua orang guru kelas, seorang guru PAI, dan seorang guru olah raga. Sekolah dasar ini mempunyai 77 peserta didik dari kelas I sampai dengan kelas VI.
Sebagai kepala sekolah baru pada SD Negeri 02 Botosari banyak hal yang harus dipelajari dan dibenahi. Termasuk diantaranya tentang kedisiplinan guru yang ada di sekolah dasar ini. Hal ini karena dipengaruhi oleh letak sekolah yang berada paling timur kecamatan Paninggaran. Sekolah dasar ini terletak di lereng bukit sehingga untuk menuju ke sekolah ini masih susah karena jalannya yang terjal dan belum diaspal.
Disiplin kerja yang tinggi tidak muncul begitu saja tetapi merupakan suatu proses belajar yang terus menerus. Proses pembelajaran agar dapat efektif maka pemimpin yang merupakan agen pengubah perlu memperhatikan prinsip-prinsip konsisten, adil, bersikap positif, dan terbuka.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti melaksanakan penelitian tindakan sekolah dengan judul ”Upaya Meningkatkan Kedisiplinan Guru SD Negeri 02 Botosari Kecamatan Paninggaran melalui Pembinaan Rutin”
B.     Langkah-langkah Pemberian Pembinaan
Langkah-langkah pembinaan yang dilakukan untuk meningkatkan kedisiplinan guru di SD Negeri 02 Botosri adalah:
1.                  pemberian contoh langsung oleh Kepala Sekolah,
2.                  pembinaan pada saat upacara bendera setiap hari senin, bagi dewan guru yang tidak mengikuti upacara diberi teguran dan sanksi,
3.                  mengabsen kehadiran dewan guru,
4.                  mengadakan supervisi setiap satu bulan sekali kepada seluruh dewan guru.
C.    Identifikasi Masalah
Berdasarkan informasi dan pengamatan langsung di lapangan, maka dapat diidentifikasi masalahnya sebagai berikut:
1.               kurangnya kesadaran guru baik sikap dan perilaku untuk mentaati peraturan,
2.               disiplin di tempat kerja tidak hanya semata-mata patuh dan taat terhadap suatu yang kasat mata, seperti penggunaan seragam kerja, datang dan pulang sesuai jam kerja, tetapi juga patuh dan taat  terhadap sesuatu yang tidak kasat mata tetap melibatkan komitmen dalam diri guru,
3.               perlu adanya perhatian dan peran serta kepala sekolah baik dengan memberikan contoh langsung maupun pembinaan yang dilakukan secara rutin untuk menanamkan disiplin kerja.
4.               Kurangnya komitmen guru untuk mentaati disiplin sekolah,
5.               Kurangnya contoh langsung dari kepala sekolah selaku pimpinan.
D.    Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka dalam penelitian tindakan sekolah ini difokuskan pada penelitian masalah meningkatkan kedisiplinan melalui pembinaan rutin yang dapat dirumuskan sebagai berikut:
1.               apakah kedisiplinan guru SD Negeri 02 Botosari dapat ditingkatkan melalui pembinaan rutin?
2.               bagaimana proses pembinaan yang dilakukan oleh kepala sekolah?
E.     Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari dilaksanakan penelitian tindakan sekolah ini adalah, meningkatkan kedisiplinan guru melalui pembinaan rutin.
F.     Manfaat Penelitian
Diharapkan penelitian tindakan sekolah ini mempunyai manfaat baik yang bersifat teoritis maupun manfaat praktis bagi, guru, sekolah, kepala sekolah dan pengawas.



BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A.    Pengertian Disiplin
Hodges (dalam Yuspratiwi, 1990) mengatakan bahwa disiplin dapat diartikan sebagai sikap seseorang atau kelompok yang berniat untuk mengikuti aturan-aturan yang telah ditetapkan. Dalam kaitannya dengan pekerjaan, pengertian disiplin kerja adalah  suatu sikap dan tingkah laku yang menunjukkan ketaatan guru terhadap peraturan suatu instansi atau sekolah tempat dia mengajar.
Ada dua macam disiplin kerja yaitu disiplin diri (self-dicipline) dan disiplin kelompok. Kedua disiplin tersebut dapat diuraikan  sebagai berikut;
1.          Disiplin diri
2.          Disiplin kelompok
Disiplin kerja merupakan suatu sikap dan perilaku. Pembentukan perilaku jika dilihat dari formula Kurt Lewin adalah interaksi antara faktor kepribadian dan faktor lingkungan (situasional).
A.       Faktor kepribadian
Perubahan sikap ke dalam  perilaku  terdapat 3 tingkatan menurut Kelman (Brigham, 1994).
1.      Disiplin karena kepatuhan
2.      Disiplin karena identifikasi
3.      Disiplin karena internalisasi
B.       Faktor lingkungan
Disamping itu juga, dengan disiplin kerja seorang guru akan selalu bekerja dalam pola-pola yang konsisten. Ia akan melakukan tuganya secara baik sesuai dengan tuntutan tugas dan kesanggupannya.
Disiplin di tempat bekerja tidak hanya semata-mata patuh dan taat terhadap sesuatu yang kasat mata, seperti penggunaan seragam kerja, datang dan pulang sesuai jam kerja, tetapi juga patuh dan taat terhadap sesuatu yang tidak kasat mata tetapi melibatkan komitmen, baik dengan diri sendiri ataupun komitmen dengan sekolah atau suatu instansi. Jika dikaitkan dengan tujuan sekolah, maka disiplin kerja pada dasarnya merupakan upaya untuk menyesuaiakan diri dengan aturan sekolah sehingga tercapai tujuan sekolah tersebut. Hal itu berarti, terpenuhinya standar ukuran prestasi.
Adapun cara-cara yang dapat diterapkan melalui konseling (diskusi informal), teguran lisan, teguran tertulis, skorsing dan pemberhentian kerja.
B.     Kemampuan Kepala Sekolah
Kemampuan kepala sekolah diyakini sebagai suatu proses, tidak begitu saja melekat pada diri setiap kepala sekolah pada saat menjalankan tugasnya sebagai kepala sekolah. Dengan dasar pemikiran seperti itu kemampuan pemimpin kepala sekolah sebenarnya dapat ditanamkan, dilatih, dibina agar memiliki kemampuan memimpin.
C.    Pembinaan Rutin
Pembinaan rutin guru sangatlah penting dalam meningkatkan kedisiplinan guru. Pembinaan guru selama ini adalah dari kepala sekolah dan pengawas. Karena sibuknya kepala sekolah menerima tamu, masalah administrasi dan keuangan serta kinerja guru dan kedisiplinan guru tidak terpantau. Pengawaspun jarang memantau ke sekolah dengan berbagai alasan. Pengawas tampaknya balum menyadari bahwa pembinaannya sangat berarti dalam meningkatkan kinerja dan kedisiplinan guru. Membina guru hanya lewat kehadiran di waktu  rapat untuk berceramah tidak akan banyak meningkatkan kinerja guru dalam  meningkatkan kedisiplinan dan kinerja guru. Oleh karena itu harus ada perhatian lebih dari kepala sekolah maupun pengawas untuk meningkatkan kinerja maupun kedisiplinan guru sehingga akan  terjalin kerjasama yang baik dan mutu pendidikan dapat ditingkatkan sesuai dengan kompetensi yang diharapkan.
Disisi lain seorang kepala sekolah harus siap memberikan solusi terhadap persoalan-persoalan yang muncul dari guru. Dengan memahami keadaan guru secara mendalam, diharapkan kepala sekolah mampu memberikan problem solving yang tepat bagi guru. Pendekatan ini memberikan warna tersendiri bagi guru sehingga guru tidak merasa tertekan, namun ia merasa memiliki seorang mitra yang bisa diajak sebagai teman “curhat”. Pembinaan ini diharapkan memberikan keleluasaan bagi guru untuk mengungkapkan segala permasalahan yang dihadapinya. Kepala sekolah memandang seorang guru sebagai seorang mitra bukan sebagai orang bawahan yang senantiasa dicari-cari kesalahannya.





BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A.    Obyek Tindakan
Obyek tindakan dalam penelitian ini adalah pembinaan rutin yang dilakukan oleh Kepala Sekolah baik secara kelompok maupun individu untuk meningkatkan kedisiplinan guru di SD Negeri 02 Botosari.
B.     Setting Lokasi dan Subyek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 02 Botosari dengan subjek penelitian  adalah semua guru yang ada di sekolah dasar ini, baik guru kelas maupun  guru mata pelajaran, baik yang sudah pegawai negeri sipil maupun yang  masih  wiyata bakti. Jumlah seluruh dewan guru adalah 11 orang yang terdiri dari, 7 orang guru laki-laki dan 4 orang guru perempuan,
Adapun karakteristik guru di SD Negeri 02 Botosari adalah sebagai berikut:
a.         65% guru datang terlambat dengan alas an rumah yang jauh dan medan ke sekolah yang susah dilalui,
b.         25% guru datang terlambat dengan alas an hanya mengajar satu mata pelajaran saja,
c.         10% guru datang terlambat dengan alasan merasa terlalu dibebani dengan tugas lain.
C.    Waktu Penelitian
Jadwal laporan sebagai berikut :
No.
Kegiatan
Bulan
Ags
 2010
Sep. 2010
Okt 2010
Nop. 2010
1
Kegiatan :           
a.   Pengamatan awal
b.  Merumuskan judul
c.  Penyusunan Instrumen




2.
Pengumpulan data / melaksanakan tindakan
a.   Pengumpulan Data
b.   Siklus 1
c.   Siklus 2
d.   Pengelolaan data




3.
Pembahasan dan Penulisan Laporan Hasil Penelitian




4.
Penyusunan Laporan Penelitian




D.    Metode Pengumpulan Data
Agar pelaksanaan pembinaan rutin yang dilakukan dapat berjalan dengan baik, Kepala sekolah mengadakan pengamatan langsung terhadap aktivitas semua guru, disamping itu juga guru diminta mengisi daftar kehadiran yang diisi setiap hari untuk mengetahui jam keberangkatan dan kepulangan dari semua guru di SD Negeri 02 Botosari. Kemudian mendokumentasikan hasil pengamatan tersebut.
E.     Prosedur Penelitian Tindakan
     P1                                                        P2
Oval: SIKLUS I Oval: SIKLUS II
 

  R1                                  A1                   R2                               A2
                    
                      O1                                                        O2
Gambar 1
Prosedur Peenelitian Tindakan
Keterangan:
P1 : Planning pada siklus 1
A1 : Acting pada siklus 1
O1 : Observing pada siklus 1
R1 : Reflecting pada siklus 1
P2 : Planning pada siklus 2
A2 : Acting pada siklus 2
O2 : Observing pada siklus 2
R2 : Reflecting pada siklus 2


















BAB IV
HASIL PENELITIAN

A.      Setting Lokasi
Penelitian tindakan sekolah ini dilaksanakan di SD Negeri 02 Botosari dengan subjek guru kelas, yang terdiri dari 8 guru putra dan 3 orang guru putri.  Dengan daftar sebagai berikut:
Tabel 1
Daftar Nama Guru
No
Nama/NIP
Pangkat/ Gol Ruang
Pendidikan
Mengajar kelas/ Mapel
1
Ngadirin, A. Ma. Pd.
19630709 198702 1 003
Pembina
IV a
D II
Guru kelas VI
2
Nur Kholiza, S. Pd. I.
19840907 201001 2 024
Penata Muda
III a
S 1
Guru PAI
3
Eliyanto, A. Ma.
19780809 200801 1 001
Pengatur Muda Tk. I
II b
D II
Guru Penjas
4
Sri Harningsih, A. Ma. Pd.
19830426 200701 2 002
Pengatur Muda
II a
D II
Guru Kelas
I
5
Tandio Pranoto, A. Ma.
-
D II
Guru Kelas IV
6
Wiharno, A. Ma.
-
D II
Guru Kelas
II
7
Yunian setiyanto
-
SLTA
Guru Kelas III
8
Edi Purwanto, A. Ma.
-
D II
Guru Kelas
V
9
Sigit Setia Budi
-
SLTA
Guru Bahasa Inggris
10
Suparti
-
SLTA
Guru SBK
11
Ita Purwati
-
SLTA
Guru Bahasa Jawa

Penelitian tindakan sekolah ini dilaksanakan dalam dua siklus dimana setiap siklus terdiri dari tahapan-tahapan perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi.
Pada setiap siklus akan diadakan evaluasi untuk mengetahui perkembangan tingkat kedisiplinan guru, kemudian data yang ada di analisis untuk melihat seberapa jauh perkembangan yang telah dicapai guru dalam meningkatkan kedisiplinan dengan adanya pembinaan rutin yang dilakukan kepala sekolah secara kelompok maupun individu.
B.       Uraian Penelitian Secara Umum-Keseluruhan
Dalam melakukan penelitian tindakan sekolah ini peneliti bekerjasama dengan teman sejawat pada saat siklus berlangsung dengan mengadakan pengamatan secara bersama-sama terhadap perkembangan kedisiplinan guru, maupun pada saat analisis data hasil pengamatan.
Penelitian tindakan sekolah ini dilaksanakan dalam dua siklus dan tiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu sebagai berikut:
1.                  Perencanaan
2.                  Pelaksanaan
3.                  Pengamatan
4.                  Refleksi
C.      Penjelasan Persiklus
1.      Prasiklus
Kondisi awal sebelum dilaksanakannya penelitian tindakan sekolah ini, tingat kedisiplinan guru masih kurang. Hal ini sebabkan oleh beberapa alasan, yaitu rumah yang jauh dan medan ke sekolah yang sulit dilalui, guru hanya mengajar satu mata pelajaran saja, dan guru merasa terbebani dengan tugas lain.
Dari hasil analisis data, maka dapat dilihat dalam  tabel di bawah ini:
Tabel 2
Kategori Kedisiplinan Guru Prasiklus
No
Kategori
Rentang Nilai
Frekuensi
Skor
Prosentase
Rata-rata
1
Sangat Baik
85-100
-
-
00,00%
Berkategori Kurang
2
Baik
75-84
2
150
18,18%
3
Cukup
60-74
2
130
18,18%
4
Kurang
00-59
7
350
63,63%

Jumlah

11
630


2.      Siklus I
Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis data, diperoleh data bahwa tingkat kedisiplinan guru mengalami peningkatan yang menggembirakan walaupun belum seluruh guru. Hal tersebut dapat dilihat dalam tabel berikut ini:
Tabel 3
Kategori Kedisiplinan Guru Siklus I
No
Kategori
Rentang Nilai
Frekuensi
Skor
Prosentase
Rata-rata
1
Sangat Baik
85-100
2
180
18,18%
Berkategori Cukup
2
Baik
75-84
4
320
36,36%
3
Cukup
60-74
1
65
09,09%
4
Kurang
00-59
4
200
36,36%

Jumlah

11
765



Dari tabel di atas dapat dilihat dalam diagram batang sebagai berikut:
Diagram 1
Kategori Kedisiplinan Guru Siklus I
3.      Siklus II
Dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti dan teman sejawat pada siklus II ini, diperoleh data, dan  setelah dianalisi mendapat hasil seperti dalam tabel di bawah ini:
Tabel 4
Kategori Kedisiplinan Guru Siklus II
No
Kategori
Rentang Nilai
Frekuensi
Skor
Prosentase
Rata-rata
1
Sangat Baik
85-100
6
570
54,54%
Berkategori Baik Sekali
2
Baik
75-84
3
240
27,275
3
Cukup
60-74
2
140
18,18%
4
Kurang
00-59
-
-
00,00%

Jumlah

11
950



Dari tabel di atas dapat dilihat dalam diagram batang berikut ini:
Diagram 2
Kategori Kedisiplinan Guru Siklus II

D.      Proses Menganalisis Data
Data yang telah terkumpul kemudian dianalisis dengan proses sebagai berikut:




Tabel 5
Kategori Kedisiplinan Guru dari Prasiklus sampai Siklus II
No
Kategori
Rentang Nilai (X)
Frekuensi
F.X
F1.X
F2.X
Prasiklus
Siklus I
Siklus II
1
Sangat Baik
85-100
-
2
6
-
180
570
2
Baik
75-84
2
4
3
150
320
240
3
Cukup
60-74
2
1
2
130
65
140
4
Kurang
00-59
7
4
-
350
200
-

Jumlah

∑F=11
∑F1=
11
∑F2=
11
∑F=
630
∑F1=
765
∑F2=
950
Keterangan:
Mean (X) =
Mean prasiklus X =  = 57,27
Mean siklus I, X1 =  = 69,55
Mean siklus II, X2 =  = 86,36
Hasil rata-rata dari analisis data di atas dapat dilihat dalam diagram batang berikut ini:
Diagram 3
Kategori Kedisiplinan Guru dari Prasiklus sampai Siklus II
E.       Pembahasan
Berdasarkan analisis data di atas terlihat adanya kenaikan nilai rata-rata tingkat kedisiplinan guru dari prasiklus sampai dengan siklus II, seperti diuraikan berikut ini:
1.                  pada prasiklus tingkat kedisiplinan guru mencapai rata-rata 57,27, berkategori kurang, dengan rincian berikut ini:
a)      ada dua guru memiliki tingkat kedisiplinan dengan kategori baik;
b)      sementara dua guru lainnya memiliki tingkat kedisiplinan dengan kategori cukup;
c)      dan tujuh guru lainnnya memiliki tingkat kedisiplinan dengan kategori kurang
2.                  setelah diadakan penelitian tindakan sekolah, pada siklus I ini mengalami kenaikan yang menggembirakan yaitu rata-rata pada prasiklus hanya 57,27 dengan kategori kurang, pada siklus I menjadi 69,55 dengan kategori baik, dapat dilihat dalam rincian seperti di bawah ini:
a)             ada dua guru yang dari awal memiliki tingkat kedisiplinan dengan kategori sangat baik;
b)            empat guru lainnya memiliki tingkat kedisiplinan dengan kategori baik;
c)             sementara satu guru lainnnya memiliki tingkat kedisiplinan dengan kategori cukup;
d)            dan empat orang guru memiliki tingkat kedisiplinan dengan kategori kurang;
3.                  sedangkan pada pelaksanaan siklus II, diperoleh rata-rata kedisiplinan guru yaitu 86,36 dengan kategori baik sekali. Dengan rincian sebagai berikut:
a)             ada enam guru yang dari awal memiliki tingkat kedisiplinan dengan kategori sangat baik;
b)            tiga guru lainnya memiliki tingkat kedisiplinan dengan kategori baik;
c)             sementara dua guru lainnnya memiliki tingkat kedisiplinan dengan kategori cukup;
dengan  melihat analisis data di atas dapat diambil kesimpulan bahwa pembinaan rutin yang telah dilakukan dapat meningkatkan kedisiplinan guru dan memotivasi guru untuk lebih aktif dalam meningkatkan kedisiplinannya sesuai dengan harapan peneliti.



BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

A.           Simpulan
Dari hasil analisa data dapat disimpulkan bahwa :
1.             tingkat kedisiplinan guru pada prasiklus mencapai rata-rata 57,27 dengan kategori kurang, pada siklus I mengalami kenaikan menjadi 69,55 dengan  kategori baik, dan pada siklus II menjadi 86,36 dengan kategori baik sekali,
2.             dengan dilakukannya pembinaan rutin dapat meningkatkan kedisiplinan guru di SD Negeri 02 Botosari.
B.            Saran
1.      Kepala sekolah yang baik harus cepat  tanggap terhadap permasalahan yang terjadi.
2.      Bersikap terbuka terhadap bawahan.
3.      Memahami tugas pokok dan fungsinya sebagai pemimpin pendidikan.








DAFTAR PUSTAKA

Bafadal, Ibrahim. 2003. Peningkatan Profesional Guru Sekolah Dasar. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
BSNP.2006. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar SD/MI. Jakarta:badan Standar Nasional pendidikan.
Dakir. Pengembangan Disiplin Guru. (Online). (dakir.wordpress.com, diakses 1 Maret 2010).
KBBI.1996. Edisi Kedua. Jakarta:Balai Pustaka.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 19 Tahun 2007. Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: BSNP.
Syaifulhijrah. Pengertian Perilaku, Disiplin, Unsur-unsur Disiplin, Fungsi Disiplin, Jenis-jenis Disiplin. (Online). (Syaifulhijrah.blogspot.com, diakses 1 Maret 2010).
Tu’u, Tulus. 2004. Peran Disiplin pada perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.
Undang-Undang No. 20 Tahun 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar