Minggu, 12 Agustus 2012

PENGALAMAN PERTAMA


Senin 8 agustus 2011, dengan optimisme yang tinggi aku pergi meninggalkan belahan jiwa demi karier dan masa depanku, atau mungkin demi mengejar ambisiku “menjadi sesuatu di atas sesuatu”. Perjalanan panjang yang melelahkan belum lagi dalam keadaan puasa ramadhan, panas matahari yang menyengat, asap kendaraan dan ramainya lalu lintas tak menyurutkan semangatku. Tetep optimis bahwa aku dapat jalani semuanya dengan baik.
Jam 14.00, Hotel Pramesti sukoharjo … akhirnya setelah menempuh perjalanan yang panjang, sampai juga ditempat tujuan. Bingung … sendiri … tak berteman. Isi formulir, cek in. waduh … aku tak mengenal sama skali siapa temen sekamarku, semua begitu asing bagiku, bener-bener sendiri.
Kulangkahkan kakiku mengikuti petugas hotel, menyusuri lorong, naik tangga, akhirnya sampai sudah lantai dua kamar nomor 215. Posisi kamar dipojok sendiri, sepi tak terdengar suara sedikitpun, berharap ku berteman dengan seseorang yang asik tidak menyebalkan. Dengan hati yang berdebar ku pencet bel, kemudian keluarlah seraut wajah yang asing bagiku. Ditangannya tergenggam sebuah hp ternyata saat itu dia sedang ngobrol entah dengan temannya, suaminya atau dengan siapa aku tak terlalu peduli. Ku ucap salam dan dengan pelan kumasuki kamar, meneliti ruangan, kemudian ku buka tas menata baju dan semua peralatan yang aku bawa, sebenernya cukup melelahkan tuk lakukan semua itu tapi aku paksakan karena aku tidak mau menundanya, sekarang atau nanti toh pada akhirnya akan kutemui jua.
Penat tubuh tak kurasakan lagi, mau atau tidak mau harus bersiap untuk mengikuti pembukaan yang bentar lagi akan dilakukan. Kalau mau jujur sekarang ini aku pengen banget tertidur mpe lelap palagi melihat kasur dan bantal yang tertata rapi membuatku ingin segera menjamahnya. Siap … dengan langkah yang sedikit gontai kuturuni tangga satu persatu menuju tempat pembukaan. Acara demi acara terlampaui, akhirnya pembukaan selesai, disusul dengan pre tes, ammmmmmmmmmmpuuuuuuuuuuuuuuunnnnnnnnnnnnnnnnnn … 45 soal terbentang dihadapanku pi tak satupun yang kupahami, rasa kuatir menyusup dikalbu, ganggu konsentrasiku, dah terbayang dibenakku akan mendapatkan nilai yang terendah dan akan mempermalukan diriku sendiri. Ku menarik nafas, coba tenangkan diri, gak mungkin aku biarkan soal yang terbentang dihadapanku, ku membaca dengan teliti kemudian memilih salah satu jawaban yang aku yakini kebenarannya. Tak ada dalam kamusku untuk mencotek dalam keadaan apapun, aku lebih senang mendapatkan nilai terjelek tapi dari hasil pengetahuanku sendiri, apapun yang aku dapatkan nanti itu memang kemampuanku.
Kekhawatiran yang berlebihan hanya akan membuat diri kita was-was dan serba gak tenang dalam keadaan apapun, ini kan pengalaman pertamaku mengikuti pelatihan di luar kota jadi ya maklum ae lo aku agak grogi dan sedikit kikuk, tapi aku harus bisa membiasakan diri dan mengikuti pelatihan ini dengan rileks dan coba nikmati serta menyantap semua materi yang akan diajarkan, karena setelah pelatihan ini usai aku juga harus mampu menularkannya kepada teman-teman di gugusku nanti. Puasa bukanlah suatu halangan dan dijadikan alasan untuk ogah-ogahan mengikuti pelatihan ini, tetep SEMAAAAAAAAAAAAANNNNNNNNNGGGGATTTTTTTTTTT ......
Tidak terasa hari demi hari, satu persatu kegiatan demi kegiatan terlampaui, semua materi aku lalap habis, Jumat 12 Agustus 2011, time to go home .... Seneng banget, kerinduanku pada rumah dan anak-anak tak terbendung lagi. Andai saja aku bisa terbang .... Aku pulaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaannnnnnnnnnnnnng .... kembali ke dekapan orang-orang tersayang!! 


Sabtu, 11 Agustus 2012

Arti Hidup


Orang bilang ...
Hidup itu adalah perjuangan. Untuk itu kita harus selalu berjuang dengan sepenuh hati tuk mendapat yang kita inginkan, tanpa kenal lelah apalagi putus asa.
Hidup itu adalah permainan. Dalam setiap permainan pasti ada yang kalah ataupun menang, bisa juga seri. Kita harus dapat menyikapi saat kita menjadi pemenang ataupun saat kita menjadi pecundang, jalani dengan ikhlas jangan berlebihan.
Hidup itu adalah kompetisi. Dalam berkompetisi harus jujur jangan menghalalkan segala cara, percaya pada diri sendiri dan percaya pada sang pencipta. Apapun hasil yang kita capai syukuri dan terima dengan lapang dada.
Hidup itu adalah teka-teki. Tak ada yang tahu akan jadi apa kita kelak? semua adalah rahasia Illahi.
Hidup itu adalah pilihan.  Baik atau buruk jalan yang telah kita ambil, jangan pernah disesali apalagi ditangisi dan berharap semua dapat kembali dan di ulang lagi. Karena roda kehidupan akan selalu berputar terus dan terus, takkan mungkin dapat mundur kembali.
Hidup itu adalah anugerah. Yang patut kita syukuri dan nikmati, kita manusia hanya tinggal melakoni suratan sang pencipta. Pasrah, tapi bukan berarti kita menyerah dan mengaku kalah, tetap berusaha dan semangat jalani lika liku hidup.
Setiap manusia punya definisi sendiri-sendiri tentang arti hidup, semua tergantung dari cara pandang kita tentang hidup. Apapun yang terjadi jalani hidup ini dengan kenyakinan bahwa kita bisa meraih mimpi dan mengubah angan menjadi kenyataan. Tersenyumlah .... bukankah tersenyum itu lebih baik daripada meneteskan aer mata ....

Bagi anda yang punya pandangan lain tentang hidup silahkan kirim komentarnya!

Kamis, 09 Agustus 2012