Kamis, 04 Oktober 2012

Mumet 4

Alhamdulillah ... finish, tinggal revisi sana sini, dan edit yang belum pas. Selesai sudah BAB I sampai dengan BAB III, tinggal nunggu bimbingan, pelajari yang mesti dipelajari,  adu argumentasi,siap ...
AKU PASTI BISA ....

BAB I
PENDAHULUAN


A.           Latar Belakang Masalah
SD Negeri 01 Botosari adalah salah satu sekolah dasar  yang berada di wilayah kecamatan Paninggaran Kabupaten Pekalongan, yang berdiri sejak tahun 1977. Dimana sekolah dasar ini hanya memiliki 4 buah ruang kelas dan satu ruang guru. Seperti kebanyakan sekolah dasar yang ada di dataran tinggi lainnya, sekolah ini memiliki sarana dan prasarana yang sangat terbatas. Baik dari segi gedung, sarana prasarana maupun media pembelajaran yang dimiliki, sehingga sebagai seorang guru kita dituntut untuk mengatasi segala kesulitan yang timbul dalam kegiatan pembelajaran yang diakibatkan oleh keterbatasan sarana dan prasarana tersebut.
1.             Identifikasi Masalah
Pembelajaran IPA dengan materi ciri-ciri khusus beberapa hewan dan kompetensi dasar “mendeskripsikan hubungan antara ciri-ciri khusus yang dimiliki hewan (kelelawar, cicak, bebek) dan lingkungan hidupnya” kurang berhasil. Hal ini dapat dilihat dari hasil tes formatif kegiatan pembelajaran prasiklus, dari 18 peserta didik hanya 4 anak saja yang tuntas sementara 14 anak lainnya belum tuntas. Dengan prosentase ketuntasan hanya 22% yang tuntas, dan 78% belum tuntas.
Dari hasil analisis tes formatif di ketahui bahwa nilai tertinggi pada kegiatan prasiklus adalah 60 dan nilai terendahnya adalah 20. Sementara KKM mata pelajaran IPA adalah 60, dan kegiatan pembelajaran dikatakan berhasil apabila 80% siswa tuntas.
2.             Analisis Masalah
Setelah melakukan kegiatan prasiklus, maka peneliti mengadakan diskusi dengan teman sejawat untuk mengetahui kelemahan pada kegiatan pembelajaran dan mencari solusi dari kelemahan tersebut. 
3.             Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah
Dalam pemilihan metode pembelajaran guru mencoba menerapkan metode bermain sambil belajar. Sehingga siswa merasa senang dalam melakukan kegiatan pembelajaran. Dengan permainan ular tangga yang guru terapkan mempunyai tujuan untuk mengajak siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran.
Dari uraian di atas maka peneliti mengadakan penelitian tindakan kelas dengan judul “Peningkatan Pemahaman Siswa Kelas VI SD Negeri 01 Botosari tentang Ciri-Ciri Khusus Beberapa Hewan dengan Menggunakan Media Pembelajaran Permainan Ular Tangga”.
B.            Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan analisis masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut “Apakah penggunaan media pembelajaran ular tangga dapat berhasil meningkatkan pemahaman peserta didik dalam menentukan ciri-ciri khusus beberapa hewan pada mata pelajaran IPA Kelas VI SD Negeri 01 Botosari Kecamatan Paninggaran Kabupaten Pekalongan?”.
C.           Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian tindakan kelas ini adalah:
1.             meningkatkan pemahaman peserta didik kelas VI SD Negeri 01 Botosari melalui media pembelajaran ular tangga;
2.             mendeskripsikan aktivitas peserta didik kelas VI SD Negeri 01 Botosari dalam pembelajaarn IPA terhadap media pembelajaran ular tangga;
3.             mendeskripsikan keterampilan guru dalam mengelola kegiatan pembelajaran IPA dengan menggunakan media pembelajaran ular tangga.
D.           Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi peneliti, kepala sekolah, sekolah dasar tempat peneliti mengajar dan teman-teman guru lainnya.


BAB II
KAJIAN PUSTAKA


A.           Hakikat Pembelajaran IPA
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) didefinisikan sebagai kumpulan pengetahuan yang tersusun secara terbimbing. Hal ini sejalan dengan kurikulum KTSP (Depdiknas, 2006) bahwa “IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta, konsep atau prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan”. Selain itu IPA juga merupakan ilmu yang bersifat empirik dan membahas tentang fakta serta gejala alam. Fakta dan gejala alam  tersebut menjadikan pembelajaran IPA tidak hanya verbal tetapi juga faktual. Hal ini menunjukkan bahwa, hakikat IPA sebagai  proses diperlukan untuk menciptakan pembelajaran IPA yang empirik dan faktual. Hakikat IPA sebagai proses diwujudkan dengan melaksanakan pembelajaran yang melatih keterampilan proses berbagau cara produk sains ditemukan.
B.            Ciri-Ciri Khusus Beberapa Hewan
Hewan biasanya menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Penysuaian diri hewa terhadap lingkungan berguna untuk mempertaparhankan hidupnya. Contohnya, bentuk paruh burung sesuai dengan jenis makanannya atau bentuk kaki burung sesuai dengan kegunaannya. Namun demikian, ada beberapa hewan yang memiliki ciri-ciri khusus yang tidak dimiliki oleh hewan lain. Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri khusus yang dimiliki oleh beberapa hewan.
C.           Metode Permainan Ular Tangga
Ular tangga adalah permainan papan untuk anak-anak yang dimainkan oleh 2 orang atau lebih. Papan permainan dibagi dalam kotak-kotak kecil dan di beberapa kotak digambar sejumlah “tangga” atau “ular” yang menghubungkannya dengan kotak lain. Permainan ini diciptakan pada tahun 1870. Tidak ada papan permainan standar  dalam ular tangga, setiap orang dapat menciptakan papan mereka sendiri dengan jumlah kotak, ular dan tangga yang berlainan.


BAB III
PELAKSANAAN  PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN


A.           Subjek, Tempat, dan Waktu penelitian
1.             Subjek Penelitian
Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut:
kelas                     : VI (enam)
semester               : I (satu)
mata pelajaran      : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
materi                   : Ciri-Ciri Khusus Beberapa Hewan
jumlah siswa         : 18 siswa
                               Laki-laki    = 14 siswa
                               Perempuan = 4 siswa                       
2.             Tempat Penelitian
Penelitan tindakan sekolah ini dilaksanakan di SD Negeri 01 Botosari, kecamatan Paninggaran, kabupaten Pekalongan. Sekolah dasar ini terletak di daerah dataran tinggi dengan jumlah seluruh peserta didik 125 anak. Sekolah ini juga hanya memiliki empat ruang kelas dan satu ruang guru, sehingga ada beberapa kelas yang di sket menggunakan triplek. Keadaan ini merupakan suatu tantangan bagi guru untuk pintar-pintar memilih metode dan media pembelajaran yang tepat guna menyampaikan materi agar dapat diserap oleh peserta didik dengan baik.
3.             Waktu Penelitian
Kegiatan perbaikan pembelajaran dilaksanakan pada:
Siklus pertama      : Kamis, 27 September 2012
Siklus kedua         : Senin, 1 Oktober 2012
Dengan jadwal laporan sebagai berikut:
Tabel 1
Jadwal Kegiatan Penelitan
No
Uraian Kegiatan
Bulan
September
Oktober
November
2
3
1
2
3
4
1
2
3
1
Menyusun RPP Siklus I









2
Pelaksanaan siklus I









3
Analisis Pelaksanaan Siklus I









4
Pelaksanaan siklus II









5
Analisis Pelaksanaan Siklus II









6
Menyusun draf laporan









7
Mereview draf laporan









8
Revisi draf laporan









9
Mereview laporan yang telah direvisi









10
Memperbaiki hasil review hasil laporan PKP









11
Mensahkan laporan PKP










B.            Desain prosedur Perbaikan Pembelajaran
Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, dimana setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan/pengumpulan data dan refleksi.
1.             Prasiklus
a.             Perencanaan
b.            Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan prasiklus terdiri dari dua pertemuan, setiap pertemuan persiklus terdiri dari:
1)             Pendahuluan
2)             Kegiatan Inti
3)             Penutup
c.             Pengamatan/Pengumpulan data
d.            Refleksi

2.             Siklus I
a.             Perencanaan
b.            Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan prasiklus terdiri dari dua pertemuan, setiap pertemuan persiklus terdiri dari:
1)             Pendahuluan
2)             Kegiatan Inti
3)             Penutup
c.             Pengamatan/Pengumpulan data
d.            Refleksi

3.             Siklus II
a.             Perencanaan
b.            Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan perbaikan pembelajaran pada siklus 1 ini dilakukan dalam dua pertemuan dimana setiap pertemuan terdiri dari:
1)             Pendahuluan
2)             Kegiatan Inti
3)             Penutup
c.             pengamatan/Pengumpulan data
d.            Refleksi

C.           Teknik Analisis Data
Dalam mengumpulkan data guna melengkapi penelitian tindakan kelas ini peneliti menggunakan beberapa macam teknik pengumpulan data, diantaranya adalah:
1.             Tes
Tes prestasi dilakukan guna untuk mengetahui sejauh mana tingkat kepahaman siswa terhadap materi ciir-ciir khusus beberapa hewan dengan menggunakan media pembelajaran permainan ular tangga, dengan tes prestasi ini kita dapat mengetahui prosentase ketuntasan hasil belajar siswa.
2.             Wawancara
Peneliti mencoba untuk mewawancarai teman sejawat dan siswa tentang penggunaan media pembelajaran permainan ular tangga ini. Kepada teman sejawat peneliti mencoba mencari informasi tentang kelebihan dan kelemahan peneliti dalam menyampaikan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran permainan ular tangga ini, kemudian mencari solusi untuk mengatasi kekurangan. Sedangkan kepada siswa peneliti menanyakan tentang ketertarikan siswa terhadap media pembelajaarn permainan ular tangga ini, apakah dengan menggunakan media pembelajaran ini siswa merasa senang dan lebih termotivasi untuk mengikuti pembelajaran?
3.             Observasi
Dalam hal ini peneliti telah menyiapkan lembar observasi untuk mengamati jalannya kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dengan menggunakan media pembelajaran permainan ular tangga, disamping itu juga ada lembar observasi untuk mengamati sikap siswa terhadap media pembelajaran ini.
4.             Dokumen
Dokumen yang digunakan peneliti dlam penelitian ini diantaranya adalah, foto kegiatan pembelajaran, buku harian yang peneliti buat, daftar nilai siswa beserta dengan analisisnya dan bahan statistik. Bahan statistik juga dapat dimanfaatkan sebaagi dokumen yang mampu memberikan informasi kuantitatif, seperti jumlah guru, murid, tenaga administrasi yang ada di sekolah ini. Data ini sangat membantu sekali bagi peneliti dalam menganalisa data, dengan dokumen-dokumen kuantitatif ini analisa data akan lebih mendalam sesuai dengan kebutuhan peneliti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar