Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional Sekolah
Dasar (FLS2N-SD), adalah kegiatan seni yang diselenggarakan oleh UPT DINDIKBUD
KAJEN kabupaten Pekalongan, dengan harapan mampu mewujudkan peserta didik yang
kreatif, inovatif, berprestasi dan berkompetisi secara sportif, sekaligus
mendorong kreativitas dan minat belajar.
Tema FLS2N tahun 2013 adalah “Raih Prestasi, Junjung Tinggi Budi Pekerti”,
dengan subtema “Melalui FLS2N Kita
Tingkatkan Budi Pekerti, Cinta Tanah Air, dan Apresiasi Seni Budaya bagi
Peserta Didik Sekolah Dasar”. Peserta FLS2N-SD tahun 2013 ini adalah
peserta didik yang masih aktif sebagai peserta didik pada tingkat SD di lingkungan
UPT DINDIKBUD KAJEN. Dengan syarat sebagai berikut; siswa SD yang masih aktif
dan pada tahun pelajaran 2012/2013 maksimal duduk di kelas V, membawa surat
keterangan yang ditandatangani Kepala Sekolah. Pada identitas peserta lomba
memuat data: nama peserta, tempat tanggal lahir, NIS, kelas dan asal sekolah. Setiap
peserta lomba, hanya diperbolehkan mengikuti satu jenis cabang lomba seni.
FLS2N tahun 2013 ada 6 cabang seni, yaitu:
1.
Lomba Seni Tari Kreasi Baru
Jumlah peserta 3 orang, dengan tema tarian “Mengangkat
kekhasan atau keunikan daerah setempat”.
2.
Lomba Menyanyi tunggal
Peserta 1 orang putra atau putri, peserta
menyanyikan dua lagu berturut-turut yaitu satu lagu wajib pilihan dan satu lagu
daerah yang sudah ditentukan Panitia.
a.
Lagu
wajib pilihan : “Berkibarlah
benderaku” ciptaan Ibu Sud
“Bendera
merah putih” ciptaan Ibu Sud
b.
Lagu
daerah : “Wajibe dadi
murid” ciptaan Nn
3.
Lomba Pidato Bahasa
Indonesia
Peserta satu orang putra atau putri, ada lima
topik yang dapat dipilih oleh peserta. Pidato boleh membawa teks dan waktu yang
disediakan maksimal 10 menit.
4.
Lomba Membuat Gambar Bercerita
Masing-masing SD mengirimkan satu peserta boleh
putra atau putri. Peserta memilih tema atau cerita yang disediakan oleh
panitia.
5.
Lomba Kriya Anyam
Peserta satu orang putra atau putri, dengan tema
“Mencintai budaya nusantara melalui kriya anyam”. Bahan dasar yang digunakan
adalah bahan alam yang ada dilingkungan sekitar.
6.
Lomba Pantomim
Peserta satu orang putra atau putri, materi
pantomim berakar pada budaya bangsa Indonesia dan peserta memilih tema yang
telah disediakan panitia.
Bagi juara 1 setiap cabang seni akan mewakili kecamatan kajen pada FLS2N-SD tingkat kabupaten. Untuk menyikapi hal tersebut, Kepala Sekolah
memerintahkan kepada beberapa guru untuk segera memilih dan melatih peserta didik yang akan mngikuti FLS2N-SD. Bu Suswati dan Bu Tri rejeki kedua guru tersebut
diminta untuk melatih peserta didik yang menyanyi tunggal karena di SD 01 NEGERI LINGGO
kedua guru tersebut memang berkompeten dibidang tarik suara, Pak Arif Fauzan
mendapat tugas untuk melatih anak berpidato sedangkan menggambar ditugaskan
kepada bu Rismi Andika dan aku mendapat tugas untuk melatih peserta didik dalam bidang kriya anyam. Sementara untuk seni tari kreasi baru dan panomim tidak di ikuti
karena faktor keterbatasan waktu latihannya.
Dewan guru yang lain tetap membantu dalam
pelatihan peserta didik yang akan mengikuti lomba, intinya semua dewan guru bekerjasama
dengan baik demi peserta didik dan nama baik sekolah, harapan kami semoga
peserta didik dapat mengharumkan nama baik sekolah mereka, namun yang
terpenting dari semuanya kita berpatisipasi dalam pelaksanaan FLS2N-SD tingkat
kecamatan Kajen tahun 2013 ini.
Guru yang mendapat tugas bergegas memilih
peserta dan melatih mereka agar pada pelaksanaan lomba nanti dapat tampil
dengan maksimal. Namun beberapa hari yang lalu sempet dibingungkan untuk bidang
seni yang akan aku ajarkan nanti, yaitu kriya anyam. Pemilihan bahan harus
tepat mengingat waktu yang singkat. Untuk itu aku coba bertanya kepada temen –
temen sekolah dasar lain bahan apa yang akan mereka gunakan untuk lomba kriya
anyam, hal tersebut akan dijadikan pertimbangan. Selain itu aku juga bertanya
kepada guru lain apa kira-kira bahan yang mudah di dapat yang ada di sekitar
sekolah. Di samping itu juga aku buka internet untuk melihat kerajinan anyam dan bahan yang mudah digunakan dan banyak ditemukan dilingkungan sekitar. Kemudian aku teringat pernah membuatkan tempat tisu untuk seseorang yang sekarang ini menjabat sebagai Kepala
Sekolah SDN 02 LOMENENG kecamatan Paninggaran, namun bahan yang aku gunakan
adalah kain. Aku berpikir dapatkah aku membuatnya dengan menggunakan bahan lain
dan di anyam? Kemudian aku mencoba mencari bahan yang sesuai untuk pembuatan
tempat tisu tersebut, aku meminta kepada penjaga sekolah pak Waris untuk mencari
gedebog pisang klutuk dan memintanya untuk menjemur gedebog pisang tersebut,
namun karena ketidak tahuan cara pengolahan gedebog pisang walaupun sudah
dijemur selama satu minggu namun belum kering juga, padahal waktu yang tersedia
tinggal satu minggu lagi dan 3 hari kedepan karena mendapat tugas sebagai
pengawas UN di SDN TANJUNGKULON otomatis aku tidak bisa ke sekolah, maka aku
mencoba mencari solusi bahan lainnya.
Aku melihat disepanjang jalan yang ku lalui
menuju ke sekolah banyak tumbuh pohon pandan, maka aku mencoba bertanya pada
masyarakat sekitar sekolah tentang pohon pandan tersebut dan Alhamdulillah disekitar
pura yang letaknya tak jauh dari sekolah ada pohon pandan yang bisa di petik
dan mereka bersedia membantuku. Alhasil dengan bantuan dari salah satu ibu yang sudah terbiasa membuat tikar dari daun pandan, pandanpun dapat aku peroleh, bahkan ibu
tersebut bersedia membantuku membuang duri dan membelah daun pandan tersebut menjadi
potongan-potongan kecil menggunakan alat sederhana yang biasa ibu tersebut
pakai pada saat mengolah pandan.
Kemudian pandan tersebut aku bawa pulang agar
bisa aku olah menjadi bahan yang bisa di anyam tak lupa aku juga bertanya
kepada ibu tersebut bagaimana cara mengolah daun pandan tersebut. Pertama daun
pandan dijemur, kemudian dipukul-pukul agar serat-seratnya menjadi lemes dan
tidak patah pada saat di anyam, tak lupa aku membeli pewarna pakaian warna merah untuk
mewarnai pandan tersebut. Tahap demi tahap aku kerjakan sendiri agar hasil yang
diperoleh dapat maksimal, selama 3 hari ini aku mengolah pandan tersebut, dan
aku hanya punya waktu 2 hari untuk mengajari peserta didikku menganyam pandan
menjadi tempat tisu seperti yang aku inginkan. Untuk hiasan tutup tempat tisu
aku memilih kerang-kerang kecil.
Sempet ada keraguan yang menyelinab di hati
apakah hasilnya akan maksimal? Akankah peserta didikku mampu menganyam dengan
baik mengingat waktu latihan yang hanya 2 hari saja? namun tetap percaya diri
PASTI BISA. Terima kasih untuk seseorang yang disana karenamu aku menemukan ide ini. Berharap hasilnya maksimal dan
tidak mengecewakan, INSYA ALLAH SIAP TEMPUR !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar