Senin, 29 Juli 2013

DO WITH HEARTH

Anak-anak dengan dunianya kadang sulit untuk dipahami dan dimengerti, perlu kesabaran ekstra untuk dapat menyelami apa mau mereka. Mengandung 9 bulan lebih kemudian melahirkan dan merawat mereka belum pasti sepenuhnya kita dapat memahami keinginan mereka. Perlu pendekatan dan ketelatenan tersendiri agar kita sebagai orang tua tidak memaksakan kehendak dan meminta mereka menjadi seperti yang kita mau. Hal ini pun terjadi dalam lika liku kehidupanku, dua jagoanku terkadang menolak mentah-mentah keinginanku padahal apapun yang aku lakukan demi masa depan mereka, itu menurut pendapatku. Dari beberapa peristiwa jadi lebih banyak berpikir ternyata belum tentu apa yang menurut kita baik, baik juga menurut pandangan mereka. 
Ini adalah cerita tentang mereka, TEGAR PRATAMA DEWA PUTRA aku biasa memanggilnya Mas, jagoanku yang tertua, lahir tanggal 8 November 2002. Saat ini mas duduk di kelas VI di SD Muh. Kajen, punya hobi main bola dan mancing. Dalam beberapa hal aku sering kali berbeda pendapat dengannya, apalagi untuk urusan belajar, belajar dan belajar. Dari awal aku memang punya rencana untuk menyekolahkan anak-anakku di sekolah yang banyak membelajarkan ilmu agama, terutama agama islam. Karena menurutku agama adalah pegangan hidup untuk mereka kelak. Pada awalnya mas menolak karena sekolah yang aku mau ada di kota kecamatan dan jarak dari tempat tinggalku lumayan jauh, perlu transportasi antar jemput. Dengan sabar aku beri pengertian pada mas hingga akhirnya mas pun menerima alasanku dan mau untuk bersekolah disana dan Alhamdulillah sekolahan ini punya sarana antar jemput sehingga aku tidak perlu repot. Baru-baru ini masalah timbul, aku merasa nilai mas di sekolah kurang memuaskan hingga aku punya rencana untuk memberikan les tambahan dengan memasukkannya ke PRIMAGAMA, lagi-lagi aku mendapat tantangan dari mas, beberapa hari ini sering adu argumentasi tapi aku gak boleh larut dalam emosi karena mas bukan anak yang suka diatur apalagi dengan kekerasan, aku berusaha bujuk dengan memberikan contoh-contoh langsung agar mas bisa memahami pentingnya tambahan belajar ini. Alhamdulillah usahaku tidak sia-sia mas pun menyetujui apa mauku, sebelum mas berubah pikiran akupun langsung mendaftarkannya. Habis lebaran besok aku punya kegiatan baru untuk antar jemput mas les di PRIMAGAMA seminggu 3 kali, hari selasa, kamis, dan sabtu. Memang perlu perjuangan dan kesabaran ekstra untuk menjadikan jagoanku anak yang sholeh dan penurut tapi aku gak boleh menyerah tetap semangat. Ade ini adalah jagoanku yang kedua, aku beri nama FATTA DWI PERMANA PUTRA, lahir 7 Agustus 2006, jagoanku yang kedua inipun gak kalah keras kepalanya dengan mas, kadang berpikir apa ini menurun dari sifatku ya, heheheeee ..... Tahun ini ade baru masuk SD, untuk memasukkannya disekolah yang aku mau perlu usaha dan kesabaran juga, dari kecil ade sudah ngopi dalam artian selalu meniru apapun yang dilakukan oleh mas, sehingga sedari kecil ade sudah bercita-cita untuk sekolah bareng dengan mas, namun hal itu justru membuatku ragu untuk menyekolahkannya disekolah yang sama dengan mas, ada ketakutan tersendiri dalam hati. Takut ade selalu ngopi mas dan tak punya prinsip. Sedini mungkin aku beri pengertian pada ade dengan memberikan pandangan sekolah lain, aku coba beri alternatif pilihan buat ade, perlu waktu dan proses yang lama untuk mengubah penderian ade. Hampir setahun aku membujuk dan merayu jagoanku ini. Akhirnya akupun memasukkannya ke SDIT INSAN MULIA, sekolah ini jaraknya lebih jauh dari rumah dan tidak ada sarana antar jemput, jadi aku harus ekstra dengan selalu siap untuk antar jemput ade. Bukan hal yang mudah setiap pagi aku harus berpacu dan berdesak-desakkan dengan hiruk pikuk kendaraan yang berlalu lalang, belum lagi pada siang harinya panasnya matahari yang menyengat benar-benar menguji kesabaranku, apalagi pada bulan puasa ini. Untungnya sekolahan ini tidak membiarkan peserta didiknya berkeliaran pada saat pulang sekolah dan anak-anak belum dijemput, tetap ada guru piket yang mengawasi mereka bermain hal ini membuatku lebih tenang apabila terlambat menjemput ade. Semoga kedepannya kedua jagoanku bisa menjadi seperti yang aku mau tapi bukan karena terpaksa dan dipaksa, aku pengen semua berjalan secara alami dan mereka rela untuk melakukan apapun dengan ikhlas dari hati. Mulai belajar untuk memahami dan mengerti apa mau mereka seutuhnya, belajar untuk menjadi ibu yang baik untuk kedua belahan jiwaku, mulai belajar untuk bicara bukan hanya dari mulut saja tapi juga menggunakan hati. Inti dari semuanya adalah "LAKUKAN APAPUN ITU DENGAN HATI" karena saat hati bicara apapun yang dilakukan akan terasa ringan dan ada keikhlasan mengikuti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar