Layaknya
gadis belia yang lain dulu aku pengen banget yang namanya dimanja dan
diperhatikan oleh bunda. Kala ku menangis ingin ku lelap dalam pelukan bunda berharap
bunda redakan tangisku namun justru ayah yang mendekapku, saat ku memiliki yang
namanya kekasih tuk pertama kali pengen aku ceritakan semua itu pada bunda
namun justru ayah yang mendengarkan semuanya dengan tersenyum. Saat malam menjelang dan dihantui mimpi buruk pengen aku berlelap
disamping bunda namun justru ayah yang damaikan hatiku. saat aku berkelahi
dengan kakakku pengen aku dibela bunda namun justru ayah yang memenangkanku. Bunda
seperti tak pernah ada waktu sedikitpun untukku, hanya berteman ayah yang
selalu setia meninabobokan dan memanjakanku dengan penuh kasihnya. Beranjak dewasa ada amarah
yang perlahan merasuk dihati merasa diabaikan dan tidak diperhatikan bunda, hingga
membuatku dingin sedingin salju ... Kini saat tubuh bunda dimakan usia dan penyakit,
saat tak mampu lagi bergerak, hanya diam ditempat tidur, baru kurasakan kembali kehilangan sosok
bundaku. Saat ku sentuh tangan yang mulai keriput dan saat ku tatap mata yang
tak lagi bergairah kerinduanku tuk dimanja bunda semakin memuncak, namun masih
dapatkan tangan itu memelukku, membelai rambutku dan memanjakanku, masih
mungkinkah .... ? kita tak pernah tahu
betapa berartinya seseorang untuk kita kalau kita belum pernah merasa
kehilangan dan ditinggalkannya! sebuah catatan kecil dihati yang baru
disadari betapa aku sangat menyanyangi dan membutuhkan bundaku ....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar